Ginkgo Biloba, Ternyata Pohon Raksasa
Pertama kali mendengar nama Ginkgo biloba dari iklan obat penguat ingatan di televisi. Terbayang dalam benak saya bahan baku obat terbuat dari ekstrak daun atau akar tumbuhan semacam pecah beling, temulawak, jahe, atau ginseng. Ginkgo biloba tumbuhan asli negara-negara Asia Timur seperti Cina, Korea dan Jepang.
Pada suatu musim panas, empat tahun lalu, saat mengikuti pertemuan soal manajemen lingkungan di Cina, saya berkesempatan mengunjungi sebuah taman di dekat bendungan dan sistem irigasi kuno Du Jiang Yan, sekitar 60 km arah barat laut Chengdu, ibukota Provinsi Sichuan, Cina. Saat berjalan dalam rombongan, salah seorang teman asal Tokyo menunjuk sebatang pohon berukuran cukup raksasa.
"Itu pohon Ginkgo biloba," katanya.
Saya terkejut karena saya mengira Ginkgo biloba merupakan tumbuhan kecil dan bukan pohon berkayu.
Saya dekati pohon tersebut, dalam pandangan jarak dekat, pohon Ginkgo biloba di hadapan saya kira-kira berdiameter 70 centimeter. Kulit batang kasar berkerut-kerut mirip kulit batang pohon pinus. Pohon raksasa ini tingginya sekitar 25 m, daunnya bewarna hijau dengan bentuk mirip daun suplir dalam ukuran besar, namun ukuran daun terlihat relatif kecil untuk pohon sebesar ini. Dari ekstrak daun inilah rupanya obat penguat ingatan yang terkenal dibuat. Sosok tampilan pohon benar-benar mengesankan tinggi-besar-rimbun.
Berikut ini potret dua sisi pohon Ginkgo biloba yang saya ambil pada 27 Mei 2007 di Du Jiang Yan, provinsi Sichuan, China.